Kali ini gw mau bahas tentang persaingan dua perusahaan kamera yg paling sengit sekaligus paling kompak (?). Ada juga persaingan seru yg terjadi didalam negeri antara dua mini market yg hampir dimana-mana selalu ada berduaan.
Dulu pas jamannya kamera saku digital lagi
booming, semua merek berlomba ngeluarin produknya sevariatif
mungkin. Mulai dari besaran megapikselnya, modelnya, warnanya, dan
harganya sangat beragam. Mulai dari merek yg emang udah terkenal di dunia
perkameraan sampe yang baru gabung.
Jaman pun berganti. Kamera Digital Single Lens Reflex atau biasa disebut kamera (D)SLR
semakin diminati. Kamera model gini yg dulu cuman dipake sama juru foto
profesional, sekarang udah dipake sama hampir semua penyuka fotografi. Mulai
dari yg amatiran sampe yg cuman buat gegayaan, yg udah ngerasa keren abis
walopun cuman sebatas ngegantungin kamera SLR ini di lehernya. Bener-bener gaul
maksimal.
Nah, ternyata untuk kamera kategori SLR
ini ngga banyak merek yg bersaing ketat. Tercatat cuman ada dua merek yg
identik sama kamera SLR ini, yaitu Nikon dan Canon. Kedua merek inilah yg
paling gencar ngeluarin kamera SLR. Sebagai bukti, coba aja liat kamera SLR yg
biasa dikalungin orang, pasti kalo ngga Nikon ya Canon. Bahkan sampe ada aliran
fanatik terhadap dua merek ini.
Nikon dan Canon sama-sama dari Jepang. Nikon adalah anak perusahaan Mitsubishi Group. sedangkan Canon bukan anaknya siapa-siapa. Canon dulunya bernama Kwanon. Pangsa pasar Nikon lebih sedikit dibanding Canon. Nikon hanya berfokus pada bidang kamera. Sedangkan Canon, selain memproduksi kamera, juga memproduksi Printer dan Scanner.
Dalam hal perkameraan, khususnya kamera SLR, keduanya bisa dibilang saling bersaing. Kamera SLR Canon dikenal ramah buat pemula. Pilihan lensanya lebih beragam, user interface-nya mudah dipahami, dan harganya yg lebih murah menjadi pertimbangan utama. Sedangkan kamera SLR Nikon unggul dari bahannya yg lebih berkualitas sehingga lebih nyaman digenggam dan hasil jepretannya yg diklaim lebih baik. Alhasil kebanyakan orang lebih milih Canon daripada Nikon yg biasanya dipake fotografer profesional.
Mini market, seperti yang kita tau,
adalah toko kelontong modern berukuran kecil yang menjual kebutuhan
pokok sehari-hari. Sistemnya swalayan, barangnya tertata rapi, harganya
bersaing, ruangannya ber-AC, dan pramuniaganya (biasanya) murah
senyum. Sebenernya ada banyak mini market yang beredar, tapi terlihat cuman
dua ini yang paling sengit. Yak, Indomaret dan Alfamart adalah dua mini
market yang persaingannya paling ketat. Keduanya merupakan pemusnah
massal warung pinggir jalan dan warung di deket rumah kita. Keduanya pun
akhirnya saling bersaing satu sama lain demi merebut hati konsumen.
Indomaret berdiri tahun 1988 dan Alfamart berdiri setahun setelahnya. Keduanya sama-sama dirikan pertama kali di daerah Ancol. Indomaret mempunyai tagline "mudah & hemat"sedangkan Alfamart tagline-nya "belanja puas, harga pas". Sebenernya tagline keduanya sama aja sih, intinya kalo mau puas belanja ya harus bawa duit yg cukup. Cukup sekian.
Indomaret punya maskot namanya Si Domar, yang sepertinya adalah seekor semut tapi (kok) warnanya kuning.
Saat ini, baik Indomaret maupun Alfamart sudah memiliki ribuan gerai yang tersebar dimana-mana, mulai dari daerah perkotaan sampai daerah pelosok. Bahkan ngga jarang kedua mini market ini letaknya persis bersebelahan. Namun karna Indomaret lebih duluan dikenal orang, maka Alfamart melancarkan aksinya dengan menciptakan segmen pasar yang lebih spesifik yg belakangan ini mulai eksis yaitu Alfamidi dan Alfaexpress. Tagline dari Alfamidi adalah "belanja lengkap, harga pas" sedangkan Alfaexpress tagline-nya "cepat dan nyaman". Dari sini udah keliatan bahwa kakak-beradik ini menyasar pasar yg berbeda dari Alfamart. Alfamidi menyediakan barang kebutuhan yg lebih lengkap dengan gerai yg lebih besar, sementara Alfaexpress menyediakan barang yg jauh lebih sedikit dengan gerai yg juga jauh lebih kecil.
Lalu bagaimana inisiatif yg dilakukan oleh Indomaret guna memenangi perang melawan Alfa-Alfa ini? Oh, ternyata diam-diam Indomaret akan membuka gerai baru setiap bulannya dengan nama yg berbeda-beda. Bulan ini misalnya, dikabarkan akan dibuka gerai Indoapril, dan bulan depan akan dibuka gerai Indomei, yang disusul bulan berikutnya dengan Indojuni, Indojuli, dan seterusnya. *krik*
ngakakkk
BalasHapus